Minggu, 19 April 2015

ANALISIS WACANA



 Analisis wacana
1. Pengertian Analisis Wacana
           Analisis wacana merupakan sebuah analisis tentang bahasa yang digunakan dan tidak dibatasi pada deskripsi bentuk bahasa  yang tidak terikat pada tujuan  atau fungsi yang dirancang untuk urusan tertentu. Dalam kajian teorinya, analisis wacana  merupakan integrasi dengan kajian-kajian lain seperti semantik dan pragmatik. Penganalisis wacana  menggunakan pendekatan  pragmatik  adalah penganalisis yang menyelidiki pemakaian bahasa dalam konteks oleh penutur  atau penulis dan lebih memperhatikan hubungan antara penutur dan ujarannya.
            Analisis wacana adalah suatu disiplin ilmu yang berusaha mengkaji  penggunaan bahasa  yang nyata dalam komunikasi. ( Stubbs:1983) mengatakan bahwa analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti dan menganalisis bahasa yang  digunakan secara alamiah, baik lisan atau tulisan, misalnya pemakaian  bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Selanjutnya Stubbs menjelaskan bahwa analisis wacana menekankan  kajiannya pada penggunaan bahasa  dalam konteks sosial,  khususnya  dalam penggunaan bahasa antarpenutur. Jadi, jelasnya analisis wacana   bertujuan untuk mencari keteraturan bukan kaidah.  Keteraturan adalah hal-hal yang berkaitan  dengan keberterimaan penggunaan bahasa di masyarakat  secara realita dan cenderung tidak merumuskan kaidah bahasa seperti dalam tata bahasa.
            Ciri-ciri dasar analisis wacana dari pendapat beberapa ahli, seperti Merrit, Sclecloff dan Sacls, Fraser, Searle, Richard, dan Halliday, adalah:
1)      Analisis wacana bersifat interpretatif pragmatis, baik bentuk bahasanya  maupun maksudnya ( form and notion).
2)      Analisis wacana banyak bergantung pada interpretasi terhadap konteks dan pengetahuan yang luas (interpretation of world).
3)      Semua unsur interpretasi dalam yang terkandung dalam wacana itu  dianalisis sebagai sebuah rangkaian.
4)      Wujud bahasa dalam wacana  itu lebih jelas karena didukung oleh situasi yang tepat.
5)      Khusus untuk  wacana dialog, kegiatan analisis terutama berkaitan dengan pertanyaan, jawaban, kesempatan berbicara, penggalan percakapan dan lain-lain.
2.Analisis Wacana Kritis
            Analisis  wacana kritis (AWK) adalah sebuah upaya atau proses (penguraian) untuk memberi penjelasan dari sebuah teks (realitas sosial) yang mau atau sedang dikaji oleh seseorang atau kelompok dominan yang kecenderungannya mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh apa  yang diinginkan. Pengertian ini memberi  isyarat bahwa, dalam sebuah konteks  harus disadari akan adanya kepentingan. Analisis yang terbentuk akan dipengaruhi oleh penulis dari berbagai faktor,  dan dibalik wacana  itu akan terdapat makna dan citra yang diinginkan serta kepentingan yang sedang diperjuangkan.  Kesemuanya itu berupa nilai-nilai, ideologi, emosi, dan kepentingan-kepentingan lain. Bahasa yang dianalisis dalam analisis wacana kritis bukan menggambarkan aspek bahasa saja, tetapi juga dihubungkannya dengan konteks. Konteks dalam hal ini berarti bahasa yang dipakai untuk tujuan tertentu.
            Dalam analisis wacana kritis struktur linguistik yang digunakan  adalah untuk (1) menyistemasikan, mentransformasikan, dan mengaburkan analisis realitas, (2) mengatur ide dan perilaku orang lain, serta (3) menggolong-golongkan  masyarakat. Untuk  merealisasikan tujuan –tujuan tersebut analisis wacana kritis menggunakan unsur kosakata, gramatika, dan struktur tekstual sebagai bahan analisisnya.
 Jadi, analisis yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari subyek (penulis). Yang mengemukakan pernyataan. Pengungkapan analisis  dilakukan dengan menempatkan diri pada posisi sang penulis dengan mengikuti struktur makna dari sang penulis sehingga bentuk distribusi dan ideologi yang disamarkan dalam wacana dapat diketahui.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar