Analisis wacana
1. Pengertian Analisis Wacana
Analisis
wacana merupakan sebuah analisis tentang bahasa yang digunakan dan tidak
dibatasi pada deskripsi bentuk bahasa
yang tidak terikat pada tujuan
atau fungsi yang dirancang untuk urusan tertentu. Dalam kajian teorinya,
analisis wacana merupakan integrasi
dengan kajian-kajian lain seperti semantik dan pragmatik. Penganalisis
wacana menggunakan pendekatan pragmatik adalah penganalisis yang menyelidiki pemakaian
bahasa dalam konteks oleh penutur atau
penulis dan lebih memperhatikan hubungan antara penutur dan ujarannya.
Analisis
wacana adalah suatu disiplin ilmu yang berusaha mengkaji penggunaan bahasa yang nyata dalam komunikasi. ( Stubbs:1983)
mengatakan bahwa analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti dan
menganalisis bahasa yang digunakan
secara alamiah, baik lisan atau tulisan, misalnya pemakaian bahasa dalam komunikasi sehari-hari.
Selanjutnya Stubbs menjelaskan bahwa analisis wacana menekankan kajiannya pada penggunaan bahasa dalam konteks sosial, khususnya
dalam penggunaan bahasa antarpenutur. Jadi, jelasnya analisis wacana bertujuan untuk mencari keteraturan bukan
kaidah. Keteraturan adalah hal-hal yang
berkaitan dengan keberterimaan
penggunaan bahasa di masyarakat secara
realita dan cenderung tidak merumuskan kaidah bahasa seperti dalam tata bahasa.
Ciri-ciri
dasar analisis wacana dari pendapat beberapa ahli, seperti Merrit, Sclecloff
dan Sacls, Fraser, Searle, Richard, dan Halliday, adalah:
1) Analisis wacana bersifat interpretatif pragmatis, baik
bentuk bahasanya maupun maksudnya ( form
and notion).
2) Analisis wacana banyak bergantung pada interpretasi
terhadap konteks dan pengetahuan yang luas (interpretation of world).
3) Semua unsur interpretasi dalam yang terkandung dalam
wacana itu dianalisis sebagai sebuah
rangkaian.
4) Wujud bahasa dalam wacana
itu lebih jelas karena didukung oleh situasi yang tepat.
5) Khusus untuk
wacana dialog, kegiatan analisis terutama berkaitan dengan pertanyaan,
jawaban, kesempatan berbicara, penggalan percakapan dan lain-lain.
2.Analisis Wacana Kritis
Analisis wacana kritis (AWK) adalah sebuah upaya atau
proses (penguraian) untuk memberi penjelasan dari sebuah teks (realitas sosial)
yang mau atau sedang dikaji oleh seseorang atau kelompok dominan yang
kecenderungannya mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh apa yang diinginkan. Pengertian ini memberi isyarat bahwa, dalam sebuah konteks harus disadari akan adanya kepentingan.
Analisis yang terbentuk akan dipengaruhi oleh penulis dari berbagai
faktor, dan dibalik wacana itu akan terdapat makna dan citra yang
diinginkan serta kepentingan yang sedang diperjuangkan. Kesemuanya itu berupa nilai-nilai, ideologi,
emosi, dan kepentingan-kepentingan lain. Bahasa yang dianalisis dalam analisis
wacana kritis bukan menggambarkan aspek bahasa saja, tetapi juga dihubungkannya
dengan konteks. Konteks dalam hal ini berarti bahasa yang dipakai untuk tujuan
tertentu.
Dalam analisis wacana kritis
struktur linguistik yang digunakan
adalah untuk (1) menyistemasikan, mentransformasikan, dan mengaburkan
analisis realitas, (2) mengatur ide dan perilaku orang lain, serta (3)
menggolong-golongkan masyarakat.
Untuk merealisasikan tujuan –tujuan
tersebut analisis wacana kritis menggunakan unsur kosakata, gramatika, dan
struktur tekstual sebagai bahan analisisnya.
Jadi, analisis yang dimaksudkan dalam tulisan
ini adalah upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari subyek (penulis). Yang
mengemukakan pernyataan. Pengungkapan analisis
dilakukan dengan menempatkan diri pada posisi sang penulis dengan
mengikuti struktur makna dari sang penulis sehingga bentuk distribusi dan
ideologi yang disamarkan dalam wacana dapat diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar